Kamis, 06 Desember 2007

Kegiatan riset tim mrd Bantul
03 desember – 06 desember 2007
Survei keadaan lingkungan fisik secara global di daerah sekitar basecamp, dititk beratkan pada bentuk-bentuk visual yang sudah ada dan tradisional >> analisis sementara >> Bentuk-bentuk visual asli lokal 90% telah hancur oleh bencana gempa bumi, dokumen-dokumen fisik pun jarang didapat (foto-foto penduduk loal sebelum terjadinya gempa sudah banyak yang hilang atau rusak) yang mudah didapat hanya cerita-cerita warga setempat yang mendeskripsikan suasana kampungnya sebelum terjadinya gempa, dan yang kesimpulan sementara adalah daerah bantul tidak memiliki bentuk visual yang monumental seperti tugu dan monumen yang bisa menjadi ikon atau landmark daerah, yang ada hanya batas rt rw yang berbentuk miniatur rumah joglo (rumah adat red.) yang berukuran kurang lebih 1x0.4x0.8 m (sudah difoto red.). Adapun gapura itu pun Cuma satu di gerbang desa sajah itu pun tinggal puing-puing dan tidak dibangun kembali. Rumah beserta ornamen-ornamen trasisional lokal sudah hancur dan sudah diganti dengan rumah-rumah modern beserta ornamen yang tidak asli lagi, mereka membangun rumah yang lebih kokoh dan aman namun kadang meninggalkan ciri khas bantul sendiri. Kalau masalah warna yang dominan, pada masa sebelum terjadinya gempa, kebanyakan bangunan memakai warna biru muda, namun tidak dominan itu mungkin dikarenakan karena bantul merupakan salah satu base muhamadiah, apabila ditanya kenapa memakai warna biru muda mereka kebanyakan menjawab karena mereka suka ajah. Ada mading depan kantor desa dan depan sekolah dasar, bentuknya seperti papan pengumuman mading sekolah berwarna biru (sudah difoto red.) bisa tidak ada yang istimewa.
Pemahaman budaya dan adat istiadat lokal >> analisis sementara >> budaya jawa yang terkenal “nerimo” mempunyai andil besar dalam proses recovery pasca bencana, mereka mengaplikasikan “nerimo” secara tepat sehingga tidak larut dalam kesedihan. Mereka juga dengan tangan terbuka menerima masukan dari orang asing dalam proses pembangunan. Begitu juga dalam hal visual mereka sebenarnya tidak masalah dengan pembuatan benda-benda visual. Sekiranya akan dibangun suatu media visual mereka cendrung untuk menerima (masih dalam konteks adat ketimuran). Salah satu adat yang menarik adalah tingkat keamanan yang diatas rata-rata, contohnya mereka jarang mengunci sepeda motor mereka ketika parkir dan jarang sekali terjadi pencurian, dan jarang sekali perusakan yang terjadi pada fasilitas umum, hal ini memberikan dampak positif dalam pemasangan benda visual atau signet di tempat umum.
Pengumpulan data-data yang sudah didata sebelumnya >> prosesnya >> tinggal copy paste ajah kalee (foto-foto, film dokumenter, statistik daerah)
Mencermati efek-efek yang terjadi akibat bencana gempa bumi baik fisik maupun psikologis >> analisis sementara >> secara fisik dapat dikatakan bantul membangunkembali daerahnya dari nol. Secara psikologis mereka menjadi lebih cermat dan ingin tahu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan gempa baik melalui media masa mapun informasi lokal.
Memberikan pelatihan komputer pada pemuda dan pemudi lokal yang aplikatif dalam bekerja dan dibumbui dengan motivasi-motivasi positif >> prosesnya >> animonya bagus sekali ceweknya sedikit tapi ada yang masuklah.
penelitian terhadap media visual yang sudah ada terutama pada media pengajaran di sekolah >> tanggal berikutnya
penelitian terhadap tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh warga dan dapat memberikan intearksinya atau ngaimprop >> tanggal berikutya
penelitian kecendrungan warga akan media yang mereka sukai >> tanggal berikutnya

1 komentar:

Fahmi mengatakan...

Halo Sansan. Thx. Postingnya ngebantu banget. Bayangan saya jadi lebih lengkap. Mudah-mudahan temen-temen di daerah lain juga begitu. Oya, kalo bisa liat foto-fotonya kayaknya lebih ok juga...

wah rudet

wah rudet
BMW and Me